bagiku mencintaimu adalah belajar untuk merelakan de zalik
Cinta bukanlah sebuah deterministik, yang tak perlu dipahami terlalu dangkal, selain kau sendiri yang merasakannya sehingga kau dapat mengartikannya. Entahlah aku terus-terus berbohong dengan perasaanku sendiri. Aku selalu begitu.  Iya, memang aku bodoh karena rasa ini yang sudah membodohiku “cinta”. Aku yakin kau tak mungkin membaca tulisan ini, terlebih lagi aku yang selalu masih mencintaimu sejak pertama kali mataku memandang indah pesona yang tak pernah hilang, semenjak aku menantap jauh kematamu. Aku yakin kau tak akan pernah tau. Aku dulu sempat meyakinkan bahwa ini bukan sekedar aku jatuh cinta, bukan sekedar rasa suka yang berlebihan, bukan sekedar ada foto kamu di dompetku, bukan sekedar penyemangat belajarku.
Aku akan terus berusaha untuk melupakanmu dalam sebuah mimpi yang tak akan mungkin aku, kita lalui. Aku akan berusahan menemukan dan merasakan diri pada pemilik cinta untuk lebih erat lagi rasa yang aku miliki ini, agar ketika aku benar-benar siap aku akan tidak kesakitan untuk melepaskan.
Bagiku mencintaimu adalah belajar untuk merelakan.
Namun, mengapa bayanganmu masih saja disini.

Ada Bayangmu
Entahlah
Aku tak mengerti rasa ini
Kulihat padanya ada seseorang
Dia yang dulu pernah mengisi relung hati ini
Tak tergantikan
Setiap saat ku lihat dia
Hanya bisa kulihat
Dia haya bayangan saja
Pergi kemana aku melangkah
Mengkikuti kemana aku berteduh
Aku sudah berjanji
Berjanji untuk menghapus bayangmu
Tapiku tak mampu
Selalu seperti itu
Selalu mencintaimu dalam diamku
Dalam sepiku selalu terbayang wajahmu
Kau sudah melintasi alam sadarku
Sampai kau tak mampuku lupakan
Kau memori terindahku

Oleh Martenius de Zalik 2019
Surabaya Jawa Timur Indonesisa