Valsiana Darma |
Setetes tinta basahi selembar kertas
Membentuk goresan kaligrafi
Coretan pena bertinta hitam
Berkisah tentang petualang cinta
Disana ada cerita
Tentang pencarian cinta sejati
Berwaktu-waktu aku mengasuh rasa
Mendengar jiwaku berkata-kata
Tak mungkin aku abaikan kata hati
Ku harus jujur pada hatiku
Saat kau tak ada disisiku
Aku suka bertanya pada merah jingganya sinar senja
Pada cantiknya sinar surya menghias cakrawala
Pada anggunnya gemerlap bintang malam
Pada kilauan lembut pancaran manja sang rembulan penuh keteduhan
Mengapa baru ku temukan saat ini dipenghujung waktu berganti hari
Dibawah terpaan cahaya sang senja
Yakinku walau senja akan semakin menjauh
Tapi ia tak akan pernah sanggup melenyapkan cinta yang paling diam dari pandangan mata.
Mengapa kepadamu
Aku hanya bisa mereka-reka dari perkenalan kita
Aku yakin hanya Tuhan yang bisa menjawab
Saat aku lelah dalam pencarianku
Saat aku dalam lembah keputusasaan
Lalu aku menunggu saat lonceng anggelus tiba. Biar nanti kusampaikan dalam curhatan kecilku kepadaNya.
Biar aku bisa pahami arti sebuah pertemuan
Biar aku pahami arti hadirmu
Akhirnya aku menemukanmu
Tempat aku memaduhkan rasa
Tempat aku bersanding cinta
Tempat aku bercurah semua cinta yang paling mesra
Kaulah pelabuhan terakhirku
Tempat aku bersandar sagala rasa
Tempat aku hangatkan pelukanku
Walau jauh menyisahkan jarak antara kita
Tak ada raguku untuk mencintaimu
Kau selalu dekat dihatiku
" Martenius"
Surabaya '2020
0 Comments
Terima kasih atas kunjungan saudara.
EmojiSemoga anda terinspirasi. Salam.