Sejak dilahirkan ke dunia, manusia sudah mempunyai sifat sosial kecenderungan untuk hidup saling membutuhkan dengan manusia lainnya dalam suatu proses kehidupan. Sifat sosial inilah yang nantinya mempertemukan antara satu dengan yang lain dan membawa kita kedalam suatu interaksi kehidupan sehari-hari.
Berangkat dari urain ini, bahwa manusia hidup untuk saling melengkapi sebagaimana kodratnya sebagi makhluk sosial. Namun kenyataannya, bahwa seorang manusia untuk hidup saling berdampingan dengan yang lain ternyata menjadi ajang untuk saling menindas satu sama lain karena permasalahan yang kadang-kadang diselesaikan dengan cara-cara yang kurang beretika, salah satunya adalah tindakan kekerasan.
Berbagai macam penyebab memang menjadi faktor dijadikan alasan sehingga tindak kekerasan tidak dapat dipungkiri lagi. Namun, yang menarik perhatian publik adalah kekerasan yang menimpa seorang pelajar SMP yang sedang hangat diperbincangkan di berbagai media yang ada.
Kasus dugaan kekerasan yang dialami siswi SMP ini, masalah berawal dari mem-bully di medsos yang berujung perkelahian untuk menyelesaikan cekcok dari medsos itu.
Jika secara singkat mempelajari kasus ini dapat kita lihat bahwa, kasus kekerasan pada anak disebabkan beberapa faktor penyebab. Berdasarkan data, faktor penyebab kekerasan terhadap anak terbagi atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadinya kekerasan terhadap anak adalah berasal dari keluarga. Faktor keluarga ini tidak tidak hanya berkaitan dengan korban kekerasan, tetapi juga pelaku kekerasan. Kurangnya perhatian terhadap anak menyebabkan anak menjadi korban kekerasan atau menjadi pelaku kekerasan terhadap anak lainnya. Sementara faktor eksternal lebih mengarah pada pengaruh lingkungan dan perkembangan teknologi. Perilaku saling ejek merupakan awal terjadinya kekerasan terhadap anak. Dari saling ejek itulah selanjutnya terjadi bullying. Perilaku bullying inilah yang mendorong anak untuk melakukan tindakan kekerasan baik kasus perkelahian, pengeroyokan atau pun tawuran. Faktor kekerasan ini semakin terjadi ketika semakin berkurangnya kontrol soasial yang dilakukan oleh masyarakat.
Untuk menjadi perhatian bahwa, kekerasan sangat sering terjadi di kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluraga, masyarakat maupun teman sebaya. Kekerasan umumnya sering menimpa orang-orang yang tidak berdaya. Oleh karena itu sangatlah untuk perlu diperhatikan dalam iteraksi sosial yang baik di masyarakat. 
dikeroyok-temannya