Martenius Jaik

MENYAPAMU LDR
Udaranya lembut kian menusuk menembus pori pori
Aneh, dikota ini kok aku menari selimut
Dari jendela kulihat bintang-bintang sudah lama beranjak
Lampu jalan sudah kedap kedip mengucapkan selamat tinggal
Kurasakan seseorang dikejauhan disana menyebut namaku
Dalam curhatan pagi kepadan Tuhan
Itu kamu.
Pukul 03.35 kau datang menyapa, membangunkanku dari mimpi malam
Sayang selamat pagi
Selamat menjalankan aktivitasmu
Salam dari jauh sayang
"Janji pada suatu hari nanti raga ini akan selalu ada bersamamu
Menyapamu dari sampingmu
Jiwa ini milikmu kekasih
Itu mengapa aku menulis bait ini
Karena tiap bait-bait yang aku lantunkan
Aku tak ingin kamu seorang diri
Menyambut mentari menyapu embun di kelopak matamu
Jangan sampai jatuh butiran berkaca
Membasahi pipi manjamu
Rahasiakan butiran rindu itu
Sambut mentari pagi
Sang fajar yang terbangun dari mimpi malam
Cahayanya memberi isyarat
Banyak cita yang akan kamu capai hari ini
Aku disini pukul 09.01
Sedang menikmati secangkir kopi hangat
Cita rasa kopi pahit manggarai timur
Aroma khas mengisaratkan rindu
Pada sendok yang beradu di dinding gelas
Tersaji kopi untuk hadirkanmu yang jauh

Surabaya 2020
Zalik