Valsiana de Zalik
Rindu milik kita
Salam-salam dari kota pahlawan
Kukirimkan bersama lembayung senja tenggelam
Biar nanti menemanimu saat kamu terlelap
Dalam dekapan sang dewi malam dalam mimpi malam di kota seribu gereja
Untukmu , gadis manis kukirimkan salam yang termanis
Aku titip salam untuk mamamu
Terima kasih sudah melahirkan kamu
Buat kamu jangan lupa makan teratur dan minum air putih yang banyak.
Sayang, percaya saja
Walaupun senja semakin menjauh dan berlalu
Namun ia tak akan sanggup melenyapkan cinta
Hati yang mencintaimu akan selalu ada untukmu
Beri aku kabar indah dari gunung bukit Ranaka
Atau burung-burung kota Ruteng berkicau yang menghampirimu
Sayang rindu kita akan terus bersanding
Sampai saat aku kembali
Biarlah malam ini aku terjaga
Aku ingin sendiri disudut kamar ini
Cat dinding tembok warna biru mengisyaratkan hatiku dalam kedamaian
Merindumu yang jauh di sebrang sana
Aku disini menuliskanmu seperti ini
Aku ditemani rindu yang menghujani hati
Lalu aku terdiam, memejamkan mata
Memikirkan kamu yang berada dalam jarak
Aku rindu kamu sayang
Dalam diamku ku sebut namau tersangkut diujung doa
Yang ku selipkan dalam setiap curhatan kecilku kepada Tuhan
Masih dengan rindu yang sama
Hari hampir malam ditemani rintik-rintik hujan
Basahi hati yang sedang rindu
Meneteskan berjuta-juta rasa dari langit
Ia tak mungkin kembali kelangit
Sayang kita memang ditakdirkan untuk bertemu dalam jarak
Agar kita mampu menjaga rasa yang ada
Kita ditakdirkan untuk bertemu dalam rindu
Karena nanti kita akan menyatu dalam satu pelukan hangat
Aku rindu kamu sayang
Sayang rindu ini yang akan membuat kamu dan aku menjadi kita
Dalam satu kalimat janji "kita untuk setia dalam satu ikatan cinta"
Sayang padamu selalu ada kerinduan
Padamu selalu ada khayalan
Padamu selalu ada aku

Surabaya, 2020
Zalik
senja menjauh tak akan sanggup melenyapkan cintaku