tenun ikat sonke manggarai
Salah satu kain tenun ikat yang mampu memikat hati para wisatawan adalah kain tenun Manggarai. Adalah salah satu kain ikat jenis kain tenun khas yang sudah dikenal oleh banyak kalangan baik di Indonesia sendiri maupun di luar negeri. Kain ikat persegi panjang ini digunakan, baik oleh kaum pria maupun wanita dalam berbagai bentuk aktifitas masyarakat di Manggarai, baik di rumah maupun saat menghadiri ritual adat, ke gereja, ketika mandi dan tidur, saat kelahiran dan pernikahan, dan di pakai sebagai penghormatan untuk orang yang telah meninggal. Di Manggarai sendiri kain tenun ini punya sebutan nama lain berdasarkan perbedaan bahasa daerah setempat, yang secara umum masyarakat Manggarai menyebutnya dengan nama kain Songke atau pada umumnya dalam bahasa Manggarai disebut Lipa Songke. Kain Songke juga digunakan sebagai hadiah dan ditukarkan kepada anggota keluarga di Manggarai pada saat acara lamaran atau tunangan (acara pernikahan adat) “masuk minta” dengan sebutan Lipa Widang. Pemberian ini diberikan oleh orang tua kepada pengantin baru atau dari keluarga wanita kepada keluarga pria sesuai dengan adat kebudayaan daerah setempat. Dan Kain Songke atau Lipa Widang ini memiliki nilai harga yang sangat tinggi saat acara adat di masyarakat Manggarai setara dengan Emas, Perak dan Permata. Sehingga dalam adat masyarakat Manggari Lipa Widang sangat sakral karena memiliki nilai arti melambangkan hubungan antara kedua keluarga.

Songke manggarai

Kain Songke memiliki ukuran ± 1,5 s/d 2 meter yang terdiri dari dua bagian dengan sambungan di tengahnya. Kain tenun ikat Songke memiliki pesona yang sangat indah dan menarik sehingga banyak di sukai oleh para wisatawan yang berkunjung ke Manggarai.
Jika berkaca dari sejarah adat Manggarai,  kain Songke ini merupakan kain yang selalu dikenakan oleh kaum bangsawan dalam bahasa Manggarai sendiri dengan sebutan Kraeng. Sebutan ini menunjukan pada orang yang punya status sosial yang tinggi. Mereka adalah Raja dan kaum bangsawan lainya. 

selendang songke

Kain tenun ikat ini umunya didominasi oleh warna hitam dengan gabungan motif-motif indah untuk mempercantik tenunan. Motif dalam kain Songke ini memiliki arti makna tersendiri tergantung dari bentuk motifnya. Ada yang motif rumah adat, ada yang berbentuk bunga dan macam-macam lainya. Dan semuanya itu mengandung arti yang terkadung dalam bentuk motif kain Songke.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern sehingga kain Songke juga mengikuti perkembangan. Dan menjadi tren saat ini motif Songke menjadi motif interior dalam berbagai produksi. Karena dari coraknya warna yang melambangkan keanggunan, kemakmuran, percaya diri, kuat gagah, maskulin, dramaatis, misterius dan ketegaasan untuk dilihat. Dan siapa sangka, kemungkinan hampir semua museum teksil didunia memiliki koleksi kain ikat Songke Manggarai. Dan kita boleh berbangga memiliki kearifan lokal yang mampu menembus dunia internasional dan kita sepatutnya melestarikannya agar apa yang yang sudah menjadi ikonnya kita tetap menjadi ikonnya kita. Manggarai manik laing.

molas manggarai